Rabu, 20 September 2017

Macam Macam Routing Dinamis

Macam Macam Routing Dinamis
Miftahul Huda , Selasa  12 September 2017
Assalamualaikum Wr.Wb
A. PENDAHULUAN
Pengertian 
  Routing Dinamis merupakan protokol routing yang digunakan untuk menemukan network serta melakukan update tabel routing. Dalam artian kita tidak perlu membuat jalur/rute lagi apabila terjadi perubahan karena router akan membuat rute secara otomatis
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikQXsaVvriOHbWyraqtJN08yMHsVEbGpDDMgnYMtqqFxvj4Tle7tGumNnOd-Es1ThPsLRXB08Wf3Z3lldSAtWPtXa-IreybLZBl91q7Gv1GQNAkq7XswLzjgqDEOC0lZDsADwpwuk1LEas/s1600/184148-636190606945008430-16x9.jpg
Jenis-jenis protokol routing dinamis :
1. Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing, sehingga akan mendahulukan/mengeksekusi rute dengan jalur terdekat.
  •  RIP versi 1, didefinisikan dalam RFC 1058. RIP versi ini kurang didukung VLSM (Variable Length Subnet Mask). Pada umumnya, agar saling terhubung kita menggunakan network maupun segment yang sama. Sebagai contoh, IP kelas C. Untuk menghubungkan antar IP kelas C, maka 3 blok pertama dari antar IP harus sama dan yang membedakan hanyalah host ID-nya saja. Namun berbeda dengan RIP versi 1, kali ini 3 blok pertama dari antar IP tidak boleh sama serta berbeda segment. Misal terdapat IP : 192.168.1.1/24 dan 192.168.1.2/24. Maka dalam RIP versi 1, kedua IP tersebut tidak dapat saling terhubung. Berbeda dengan saat kita menghubungkan 192.168.1.1/24 dengan 10.10.10.1/24.
  • RIP versi 2, merupakan pengembangan dari RIP sebelumnya (versi 1). Pada versi ini, RIP mendukung CIDR (Classless Inter Domain Routing). Untuk menjaga kompatibilitas dan mencegah routing-loop, protokol ini telah membatasi hop hanya 15 saja.
  • RIPng (RIP Next-Generation), didefinisikan dalam RFC 2080. Merupakan pengembangan dari RIP versi 2 untuk mendukung IPv6.
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
  • Protokol routing distance vector
  • Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
  • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).
Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Short Path First) – menggunakan algoritma link-state
  • Protokol routing link-state
  • Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
  • Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
  • Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan.  Jika Anda memiliki banyak  router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma advanced distance vector
  • Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
  • Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
  • Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
  • Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
  • Menggunakan routing protokol distance vector
  • Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
  • Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.
Kelebihan dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis:
1. Routing Information Protocol (RIP)
a. Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
b. Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahuicara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)  dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
a. Kelebihan
support = 255 hop count
b. Kekurangan
Jumlah Host terbatas
3. Open Shortest Path First (OSPF)
a. Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
b. Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
a. Kelebihan
Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
b. Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Exterior Gateway Protocol (EGP)
a. Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi.
b. Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
  • Latar Belakang
Memudahkan dalam pembuatan rute paket data.
  • Maksud dan Tujuan
Mengetahui macam-macam protokol routing dinamis.
  • Hasil yang Diharapkan
Dapat memahami konsep dan cara kerja protokol-protokol routing.
B. Alat dan Bahan
- Komputer.
- Akses Internet.
C. Proses dan Tahapan Pelaksanaan
  Membaca, Mengulang, Memahami
D. Hasil yang Didapatkan
  Mengetahui protokol-protokol dalam routing dinamis beserta kelebihan dan kekurangannya.
E. Temuan Permasalahan
  Oleh karena routing dinamis selalu melakukan update tabel routing, maka resource/beban router akan menjadi besar.
F. Kesimpulan yang Didapatkan
  Routing dinamis cocok untuk manajemen jaringan dengan area yang besar, akan tetapi membutuhkan resource yang besar.
G. Referensi dan Daftar Pustaka 
https://katahugo.info/2015/02/15/macam-macam-protokol-routing/

1 komentar:

makasih banyak sudah sharing ilmunya min
solder uap

Posting Komentar